Bekasi, Beritasatu.com – Gelombang pandemi Covid-19 yang belum menunjukkan tanda-tanda melandai, mengakibatkan laju bisnis di segala bidang melambat. Kondisi ini juga dialami kalangan pebisnis properti.

Tidaklah mengherankan, banyak pengembang terpaksa menunda aksi korporasinya. Namun, tidak sedikit pula yang optimistis di masa pandemi tetap masih ada peluang, khususnya di pasar rumah tapak atau landed house.

Salah satu group usaha real estate yang tetap menggeliat bahkan melakukan ekspansi di masa pandemi adalah Duta Putra Land. Developer ini mulai mengembangkan kawasan perumahan Grand Duta City di kawasan Babelan, Bekasi Utara, seluas 200 hektare (ha).

Direktur Marketing Duta Putra Land, Ester Santoso mengatakan, dalam kondisi ekonomi apapun, Duta Putra Land tetap berkomitmen menjalankan proyek berskala kota ini sesuai perencanaan awal. Mengingat kebutuhan perumahan yang terus meninggi, diyakini pasar properti tetap ada.

“Chairman Duta Putra Land yakin, kalau membangun di saat krisis, masa depan yang didapatkan adalah kemakmuran, karena tren pertumbuhan ekonomi akan menanjak. Setelah krisis lewat, perekonomian akan bertumbuh. Sementara kalau kita bangun di saat booming, kita harus siap-siap menghadapi perekonomian yang menurun. Ini yang disebut siklus properti,” kata Ester dalam keterangannya, Selasa (12/10/2020).

Menurut Ester, hingga saat ini Grand Duta City belum di-launching secara resmi. Rencananya baru awal tahun 2021 proyek ini dirilis secara resmi ke publik.

“Meski begitu, animo masyarakat cukup tinggi. Hal ini terbukti dari sudah terjual 200 unit dari 370 unit rumah yang ditawarkan di klaster pertama, West Manhattan. Adapun harga rumah yang ditawarkan berkisar Rp700 jutaan hingga Rp1,5 miliar,” jelasnya.

Ester menambahkan, saat ini klaster West Manhattan sedang dalam tahap pembangunan, dimana infrastruktur seperti jalan, saluran air, dan listrik sudah terpasang, serta sedang dibangun puluhan rumah. “Dalam waktu dekat, rencananya akan dipasarkan klaster kedua, East Manhattan,” tandas Ester.

Sementara itu, praktisi pemasaran, Leonard Suprijatna, mengapresiasi pengembangan proyek baru Duta Putra Land yang dinilai berada di lokasi prospektif. Selain dari segi akses tol, proyek ini dinilai istimewa karena dikembangkan dengan konsep township development dengan konsentrasi dua central business district (CBD) untuk kegiatan komersial dan high-building.

“Tak kalah menarik, ke depan proyek ini akan tersambung dengan proyek besar yang merupakan proyek baru joint antara Duta Putra Land dengan Summarecon. Aksesnya juga bisa melewati proyek ini,” ujar Leonard.

Direktur Panen Properti ini menambahkan, dari sisi investasi, proyek Grand Duta City menjanjikan capital gain cukup tinggi. Alasannya, sekarang ini harga lahan di Kelapa Gading, Sedayu City, dan Jakarta Garden City (JGC) sudah sangat mahal. Secara alami, perkembangan kota akan menuju Bekasi Utara sebagai sunrise property, yang merupakan destinasi baru investasi properti.

“Lokasi Grand Duta City ini berada di tengah kawasan perumahan elite yang sudah mapan, dengan harga tanah sudah tinggi, sekitar Rp15 juta hingga Rp30 juta per meter persegi. Sementara, di Grand Duta City masih di angka Rp7,5 juta per meter persegi. Tentunya sangat menguntungkan kalau investor membeli sekarang,” tandas Leonard.

Sumber:BeritaSatu.com