KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Di tengah pandemi Covid-19 yang telah mengganggu laju bisnis di segala bidang termasuk properti, masih ada sejumlah perusahaan yang optimistis ada peluang yang bisa mereka gali.

Salah satunya adalah Duta Putra Land. Perusahaan ini mulai mengembangkan kawasan perumahan elit Grand Duta City di Bekasi Utara dengan lahan seluas 200 hektare (ha).

Direktur Marketing Duta Putra Land Ester Santoso mengatakan, dalam kondisi ekonomi apapun Duta Putra Land tetap berkomitmen terus menjalankan proyek berskala kota ini sesuai perencanaan awal.

Mengingat kebutuhan perumahan yang terus meninggi, dia optimistis, pasar properti tetap ada meski dalam kondisi perekonomian belum baik.

“Chairman Duta Putra Land yakin, kalau membangun di saat krisis, maka ke depan yang didapatkan adalah kemakmuran, karena tren pertumbuhan ekonomi akan menanjak. Setelah krisis lewat perekonomian akan bertumbuh. Sementara kalau kita bangun di saat booming, maka kita harus siap-siap menghadapi perekonomian yang menurun. Ini yang disebut siklus properti,” kata Ester dalam keterangan resminya, Selasa (13/10).

Menurut Ester, hingga saat ini Grand Duta City belum di-launching secara resmi. Rencananya baru awal tahun 2021 proyek ini dirilis secara resmi ke publik.

Meski begitu, animo masyarakat cukup tinggi. Hal ini terbukti dari 370 unit rumah di klaster pertamanya West Manhattan telah terjual 200 unit. Harga rumah yang ditawarkan berkisar Rp700 jutaan hingga Rp 1,5 miliar.

Klaster West Manhattan sedang dalam tahap pembangunan, dimana infrastruktur klaster sudah terpasang, serta sudah dan sedang dibangun puluh rumah. Dalam waktu dekat akan dipasarkan klaster kedua, East Manhattan.

Besarnya minat masyarakat ini, kata Ester, tidak terlepas dari lokasi yang makin sangat strategis ke depan, terutama saat jalan tol Cibitung – Cilincing yang terhubungan dengan JORR beroperasi. Nantinya akan ada pintu keluar di Marunda berjarak sekitar 3 km menuju ke Grand Duta City.

Jika tol tersebut beroperasi, maka posisi Grand Duta City akan berada paling depan bandingkan perumahan-perumahan lainnya (Sumarecon Bekasi dan Kota Harapan Indah). “Proyek kami sangat diuntungkan karena paling dekat dengan pintu/akses tol Marunda,” jelas Ester.

Praktisi pemasaran Leonard Suprijatna mengapresiasi pengembangan proyek baru Duta Putra Land yang berada di lokasi yang prospektif. Selain dari segi akses tol, proyek ini dinilai istimewa karena dikembangkan dengan konsep Township Development dengan konsentrasi dua central business district (CBD) untuk kegiatan komersial dan high-building.

“Menariknya lagi, ke depan proyek ini akan tersambung dengan proyek besar yang merupakan proyek baru joint antara Duta Putra Land dengan Sumarecon Gading. Aksesnya juga bisa melewati proyek ini,” ujar Leonard.

Ditilik dari sisi investasi, kata Leonard, properti di kawasan ini menjanjikan capital gain cukup tinggi. Alasannya, sekarang ini harga lahan di Kelapa Gading, Sedayu City, dan Jakarta Garden City sudah sangat mahal. Secara alamiah, perkembangan kota akan menuju Bekasi Utara sebagai sunrise property merupakan destinasi baru investasi properti.

Ke depannya Grand Duta City akan menjadi kawasan mandiri dengan total hunian sekitar 25.000 rumah berkonsep minimalis modern, dikelilingi dengan fasilitas-fasilitas lengkap.